Loh Mahfuz (Arab:لَوْحٍ مَحْفُوظٍ lauḥ maḥfūẓ ) adalah kitab tempat Allahmenuliskan segala seluruh catatan kejadian di alam semesta. Lauh Mahfuz disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak 13 kali.
Sebutan lain dari Lauh Mahfuzh[]
Nama lain dari Lauh Mahfuzh berdasarkan Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
- Induk Kitab (أم الكتاب, Ummu al-Kitab),
- Kitab yang Terpelihara (كِتَابٍ مَّكْنُونٍ, Kitabbim Maknuun).
Surah Al-Waaqi'ah - سورة الواقعة
[56:78] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]56:78
Yang tersimpan dalam Kitab yang cukup terpelihara,
(Al-Waaqi'ah 56:78) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 537 - ٥٣٧
(Al-Waaqi'ah 56:78) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 537 - ٥٣٧
“ | ...pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),...(Al-Waaqi'ah, 56:78) | ” |
- Kitab yang Nyata (كِتَابٍ مُّبِينٍ, Kitabbim Mubiin).
Surah An-Naml - سورة النمل
[27:75] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]27:75
Dan tiada sesuatu perkara yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan tertulis dalam Kitab yang terang nyata.
(An-Naml 27:75) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 383 - ٣٨٣
(An-Naml 27:75) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 383 - ٣٨٣
“ | Tiada sesuatu pun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (An Naml, 27:75) | ” |
Gambaran Lauh Mahfuz[| ]
Menurut syariat Islam, Allah telah mencatat segala kejadian-kejadian di dalam Lauh Mahfuz, dari permulaan zaman sampai akhir zaman. Baik berupa kisah nabi dan rasul, azab yang menimpa suatu kaum, pengetahuan tentang wahyu para nabi dan rasul, tentang penciptaan alam semesta dan lain-lain. Sekalipun jika kita tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam Lauh Mahfuz.
Wujud Lauh Mahfuz yang diyakini oleh para sahabat adalah sebidang papan atau tulang yang biasa ditulisi. Papan dan tulang itu hanya disebut lauh jika sudah ditulisi.
Lauh Mahfuz akan kekal selamanya karena ia termasuk makhluk yang abadi, selain Lauh Mahfuz makhluk abadi ada 'Arsy, surga, neraka, dan lain-lain.
Para Jin mencuri berita[ | ]
Allah telah menjadikan Lauh Mahfuz ini sebagai tempat untuk menyimpan segala rahasia di langit dan di bumi. Jin dari golongan setan akan berusaha untuk mencuri segala rahasia yang tertulis di dalamnya untuk menipu manusia. Di samping itu, mereka juga memiliki tujuan untuk memainkan aqidah manusia. Sebab itu Allah melarang manusia untuk mengetahui ramalan nasib, karena peramal itu dibantu oleh jin dan jin itu akan membisikkan hasil curian itu kedalam hati peramal. Jika ada setan yang berusaha mencuri berita, maka malaikat penjaga Luh Mahfuz akan melemparkan bintang ke arah pencuri berita tersebut, pelemparan ini yang kadang-kadang kita lihat dengan adanya bintang jatuh atau meteor.
15:16
15:17
15:18
Surah Al-Hijr - سورة الحجر
[15:16 - 15:18] - Ini adalah sebahagian dari keseluruhan surah. [Papar keseluruhan surah]15:16
Dan demi sesungguhnya! Kami telah menjadikan di langit: bintang-bintang (yang berbagai bentuk dan keadaan) serta kami hiasi langit itu bagi orang-orang yang melihatnya.
(Al-Hijr 15:16) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 263 - ٢٦٣
(Al-Hijr 15:16) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 263 - ٢٦٣
15:17
Dan Kami pelihara (urusan) langit itu dari (masuk campur) tiap-tiap Syaitan yang kena rejam.
(Al-Hijr 15:17) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 263 - ٢٦٣
(Al-Hijr 15:17) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 263 - ٢٦٣
15:18
Kecuali Syaitan yang curi mendengar percakapan (malaikat di langit), maka ia diburu dan diikuti (dengan rejaman) api yang menyala, yang nyata kelihatan.
(Al-Hijr 15:18) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 263 - ٢٦٣
(Al-Hijr 15:18) | <Embed> | English Translation | Tambah Nota | Bookmark | Muka Surat 263 - ٢٦٣
“ | ...dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (Al Hijr 16 - 18) | ” |
Tidak banyak diketahui tentang Lauh Mahfuz dan para ulama jarang menjabarkannya dengan detail, karena ia adalah urusan alam gaib/rahasia Allah. Dalam Al-Quran pun, Luh Mahfuz disebut secara sepintas saja, tanpa penjelasan lebih lanjut. Sebagai contohnya dalam satu peristiwa yang amat bersejarah, ahli tafsir menyatakan Loh Mahfuz disebut berkaitan dengan Nuzul Al-Quran dari Loh Mahfuz ke Baitul Izzah (langit dunia) secara sekaligus yang terjadi dalam bulan Ramadan.
Tulisan pertama di Lauh Mahfuz
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, “Ketika Allah menciptakan qolam, kemudian lauh, Allah memerintahkan qolam untuk mendatangi lauh.
Allah berfirman kepada qolam, “Wahai qolam”.
Qolam menjawab, “Aku sambut panggilan-Mu dan aku siap menerima perintah-Mu Ya Robbi”
Allah memberi perintah, “Tulislah pertama kali Bismillaahir rohmaanir rohiimi”.
Ketika qolam menulis “ba” keluarlah darinya cahaya yang menyinari segala sesuatu di malakut dari mulai ‘arsy sampai bumi. Bertanyalah qolam, “Ya Robbi ! Apakah “ba” ini ?”
Allah menjawab, “Ba ini adalah bariun liummati Muhammadin (pembebas untuk umat Muhammad)”
Allah memerintahkan pula qolam menulis “sin”.
Ketika qolam menulisnya, keluarlah dari lekukan-lekukannya beberapa cahaya. Cahaya yang satu memancar ke ‘arsy, yang satu ke kursi dan yang satu ke surga. Ketika qolam melihat ketiga cahaya ini, ia bertanya, “Ilahi, Apakah cahaya-cahaya ini ?”
Allah menjawab, “Ini adalah cahaya umat Muhammad ‘alahissolatu wassalam. Adapun cahaya yang memancar ke ‘arsy adalah cahaya al-sabiqin, cahaya yang memancar ke kursi adalah cahaya al-muqtasidin dan cahaya yang memancar ke surga adalah cahaya al-‘asin dan az-zolimin di antara mereka”.
Allah memerintahkan pula Qolam menulis “mim”.
Ketika qolam menulisnya, keluarlah darinya cahaya yang lebih terang dan lebih bersinar dari cahaya “ba” dan “sin” sehingga menyinari segala se-suatu dari ‘arsy sampai bumi. Terdiamlah qolam dalam ketakjuban seribu tahun. Setelah itu bertanyalah qolam, “Ya Robbi, Apakah cahaya ini ?”
Allah menjawab, ”Ini adalah Nur Muhammad ‘alaihissolatu wassalam. Dia adalah kekasih-Ku, pilihan-Ku dan rosul-Ku. Ini Sayyid seluruh nabi dan rosul. Dan tidak Aku ciptakan segala sesuatu, kecuali karenanya”.
Ketika Qolam mendengarnya maka berkeinginanlah untuk menyampaikan salam pada Nur Muhammad ‘alahissolatu wassalamu, kemudian meminta idzin melakukannya. Kemudian berkatalah qolam, “Assalamu ‘alaika (salam bagimu) wahai Rosulalloh – wahai Habiballoh dan wahai Nurolloh.
Allah berfirman, “Wahai qolam ! engkau telah menyampaikan salam kepada kekasih dan rosul-Ku padahal ia saat ini tidak ada, sedangkan apabila ia hadir pastilah ia akan menjawab salammu, karena itu Aku jawab padamu karenanya. Bagimu salam dari-Ku wahai qolam”.
Allah memerintahkan qolam menulis Allah Ar-Rohman Ar-Rohim. Bertanyalah qolam, “Ya Robbi, Apakah nama-nama ini bagi-Mu ?”
Allah Yang Maha Tinggi menjawab, “Aku – Allah – untuk as-sabiqin, Aku – Ar-Rohman – untuk al-muqtasidin dan Aku – Ar-Rohim – untuk al-‘asin dan az-zolimin”.
Dalam sebagian keterangan disebutkan bahwa As-Sabiqin adalah orang yang kebaikannya amat banyak – jauh melebihi keburukannya. Al-Muqtasidin adalah orang yang kebaikan dan keburukannya berbanding. Al-‘Asin adalah orang yang keburukannya jauh melebihi kebaikan yang dilakukan.
Pranala luar[| ]
- Lauh Mahfuzh materi yang tidak berwujud fisik Harun Yahya.com
- Lauh Mahfuzh (Kitab Yang Terpelihara) di Harun Yahya.com
- Lauh Mahfuzh di situs Darulnuman.com
- Al Qur'an ketetapannya sejak dari Luh
- Menyingkap Misteri Lauh al-Mahfuzh di Republika.co.id
- Lauh Mahfuzh Qalam dan Penulisan Takdir di Muslimbusana.com
Luh Mahfuz
Soalan:
No comments:
Post a Comment